Kamis, 31 Oktober 2019

Mengenal Udang Galah GIMacro II (Macrobranchium rosenbergii)



    Udang galah adalah salah satu Crustacea yang  memiliki badan  beruas-ruas  yang ditutup dengan kulit yang keras.  Bagian kulit tersebut merupakan kulit yang  terbentuk dari  zat chitin yang tidak dapat mengikuti pertumbuhan daging.  Badan  udang galah terdiri  dari tiga bagian kepala dan dada yang membentuk menjadi satuan kepala dada (cephalothorax), bagian badan (abdomen)dan bagian ekor (urupoda). Bagian chepalothorax dibungkus dengan kulit yang keras yang disebut dengan karapas. Terdapat tonjolan karapas yang bergerigi pada bagian depan kepala yang biasa disebut rostrum. Secarataksonomi rostrum  dan  jumlahgerigi pada rostrum  dapat menentukan jenis (spesies).
      Ciri khusus udang galah (Macrobranchium rosenbergii) memiliki bentuk rostrum yang panjang dan melengkung seperti pedang dengan jumlah gerigi pada bagian atas sebanyak 11-13 buah dan gerigi pada bagain bawah berjumlah 8-14 buah.Terdapat lima kaki jalan (periopoda) yang terletak pada bagian dada. Pada udang jantan dewasa pasangan kaki jalan kedua memiliki bentuk yang panjang dan besar. Kaki jalan kedua memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan ukuran tubuhnya. Namun, pada udang betina pertumbuhan kaki jalan kedua tidak mencolok dibandingkan dengan pertumbuhan kaki jalan kedua pada udang jantan.
    Bagian badan terdiri dari lima, masing - masing dilengkapi dengan sepasang kaki renang (pleopoda), pada udang betina bagian tersebut memiliki bentuk yang sedikit melebar membentuk semacam ruangang untuk mengerami telurnya yang disebut dengan broodchamber. Bagian ekor merupakan ruas terakhir dari ruas badan yang memiliki fungsi sebagai pengayuh atau yang biasa disebut dengan ekor kipas. Uropoda atau ekor terdiri dari bagian luar (exopoda) dan bagian dalam (endopoda). Bagian ujung uropoda  terdapat bagian ujung yang meruncing disebut dengan telson.
Bentuk badan udang galah jantan dibagain perut lebih ramping sedangkan udang galah betina pada bagian perutnya melebar. Alat keamin jantan terletak pada basis kaki jalan kelima yang disebut dengan petasma namun alat kelamin betina terletak pada bassis kaki jalan ketiga yang disebut dengan thelicum. Bentuk kaki jalan kedua pada udang galah jantan terlihat sangat mencolok memiliki ukuran yang panjang dan besar serta terdapat duri-duri (spina) yang tumbuh merata di sepanjang kaki jalan tersebut namun pada udang galah betina kaki jalan kedua tidak tumbuh mencolok dan memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan udang galah jantan.
Udang galah dapat ditemukan pada sungai-sungai besar diwilayah Indonesia mulai dari Pulau Sumatra Sampai Pulau Papua, terutama pada sungai-sungai yang secara langsung terhubung dengan laut. Banyaknya Sungai di Indonesia menjadikan kekayaan strain udang galah asli Indonesia. Udang Galah yang telah di domestikasi antara lain udang galah yang berasal dari Sungai Musi, Asahan, Barito, Mahakam, Berau, Kusan, Kalipucang, dan Bone. Udang galah yang sudah didomestikasi pada umumnya menggunakan nama sungai tempat udang galah berasal sebagai nama strain. Selain udang galah strain geografis tersebut, saat ini terdapat tiga strain udang galah hasil rekayasa genetika melalui program seleksi yaitu Gimacro I, Gimacro II  dan Siratu. 

Udang galah GIMacro II merupakan Strain udang galah yang dihasilkan dari perkawinan dari beberapa induk udang galah lokal yang berasal dari daerah Barito, Musi, Asahan, Ciasem dan strain udang galah GIMacro I. Pembentukan udang galah GI Macro II diawali dengan pembentukan populasi dasar sintetis dilakukan pada tahun 2010. Populasi dasar sintesis (F0) dibentuk melalui persilangan dua arah (diallele cross) diantara jantan dan betina masing-masing strain udang galah koleksi yang didomestikasikan. Dari populasi dasar ini, dilakukan pembentukan populasi F1 dan F2 pada tahun 2011. Selanjutnya pada tahun 2012 dilanjutkan dengan pembentukan populasi F3 dan pada tahun 2013 dilanjutkan pada populasi F4.  Beberapa keunggulan udang galah GI Macro II antara lain  Kelangsungan hidup (Survival rate) pada fase pembenihan adalah 62,0 %. Mempunyai toleransi lingkungan yang tinggi terhadap kenaikan salinitas, penurunan pH, penurunan suhu dan rendaman formalin dengan SR > 90%. Tumbuh lebih cepat 67,61 % pada karakter bobot dibandingkan dengan pembentuknya (Barito, Musi, Asahan, Ciasem, GIMacro),  Ketahanan terhadap penyakit Vibriosis tinggi (Sintasan 65%  pada uji tantang Vibrio harveyi pada LC50 105 cfu/ml Serta bebas dari penyakit WTD (White Tile Deseases) yang disebabkan oleh MrNV (Macrobrachium rosenbergii Noda Virus)  Udang galah GI Macro II dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri kelautan dan Perikanan No. 23/KEPMEN-KP/2014  (Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi, 2014). Berikut adala salinan SK Pelepasan GI Macro II :











1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus