![]() |
Gambar 1. Spirulina sp |
Pembenihan merupakan salah
satu fase pada budidaya udang galah. Pembenihan dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan Pasca larva (PL). secara umum
pembenihan udang galah dilakukan dengan system air jernih (Clear water system) dimana pembenihan
dilakukan dengan menjaga kualitas air agar tetap jernih selama pembenihan.
Selain itu pembenihan udang galah dapat dilakukan dengan system air hijau (Green water system). Pembenihan sistem
air hijau adalah pembenihan dengan memanfaatkan mikroalga untuk membentuk media
pembenihan menjadi berwarna hijau. Pembentukan warna media dapat dilakukan
dengan menambahkan mikro-alga yang diinginkan. Mikro-alga yang dapat digunakan
dalam pembenihan udang antara lain Nannochloropsis
sp, Chaetoceros sp, Tetraselmis sp, dan Spirulina sp.
Spirulina sp adalah miro-alga berwarna hijau kebiruan yang
hidupnya tersebar luas pada berbagai ekosistem perairan tawar, payau dan laut
(Ciferri, 1983). Spirulina sp telah dimanfaatkan sebagai pakan alami pada budidaya organisme laut seperti rotifer, larva oyster, kerang mutiara, abalone, udang, kakap dan kerapu. Kandungan protein Spirulina sp sebesar 60-0 %, lemak 8%, karbohidrat 16%klorofil-a 1,6%, pikosianin 18%betacarotin 17%, asam linoleat 20-30% dan Vitamin. Spirulina sp juga mengandung
pigmen warna caretonoid yang tinggi serta sebagai sumber potassium, kalsium,
krom, tembaga, besi, magnesium, fosfor, selenium, sodium dan seng.
![]() |
Gambar 2. Fiber Pemeliharaan Larva Udang Galah |
Kultur Spirulina sp
skala
kecil dapat dilakukan
dengan menggunakan bak container berkapasitas 50 liter yang diisi air payau
bersalinitas 12 – 15 ppt. sedangkan kultur secara masal dapat dilakukan dengan
menggunakan bak berkapasitas 1 ton atau lebih. Bibit untuk budidaya dapat
diperoleh pada instansi-instansi yang memproduksi bibit murni Sprirulina sp. Bibit Spirulina pada kegiatan ini diperoleh
dari Balai Budidaya Air Payau Jepara Jawa Tengah. Kultur masal dilakukan dengan
cara menyiapkan air media kultur yang telah di sterilkan dengan menggunakan
klorin. Klorin untuk sterilisasi media menggunakan dosis 30 mg/L. Air media
yang sudah di netralkan diberikan pupuk urea 80 mg/L dan TSP 40 mg/L. Selanjutnya
bibit di tebarkan pada media kultur sebanyak 10 persen dari volume kultur. Spirulina sp dapat dipanen setelah 5-7 hari setelah
penebaran bibit. Kepadatan Spirulina sp dapat dilakukan dengan menggunakan Sedgwick-rafter perbesaran 10x untuk
menentukan banyaknya alga pada bak masal sehingga dapat di hitung banyaknya
alga yang akan di berikan pada media pembenihan udang galah
![]() |
Gambar 3. Larva Udang Galah Pada Media Dengan Spirulina sp |
Pemberian Spirulina
sp pada media pembenihan di berikan dengan kepadatan 10.000 – 15.000 sel/ml
untuk membentuk warna hijau. Pemberian alga dilakukan pada awal pembenihan dan di
pertahankan sampai
pemanenan pasca larva (PL).
Kegiatan Pembenihan
udang galah dilakukan di Balai Riset
Pemuliaan Ikan Sukamandi dengan menggunakan bak fiber berkapasitas 1.500 liter dengan kepadatan
larva 50 ekor/liter. Kegiatan pembenihan
terdiri dari 3 bak perlakuan (Sp) dan 3 bak kontrol (K).
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan, pembenihan
udang galah dengan memanfaatkan Spirulina
Sp menghasilkan produksi pasca larva rata-rata sebesar 37.966 ekor
sedangkan pembenihan tanpa Spirulina Sp
menghasilkan PL rata-rata sebanyak 25.969 ekor (Tabel 1). Berdasarkan hasil tersebut
menunjukan bahwa pembenihan dengan memanfaatkan Spirulina Sp sebagai media pembenihan mampu meningkatkan produksi
pasca larva udang galah sampai 46 % lebih tinggi di bandingkan pembenihan udang galah tanpa Spirulina sp
Tabel 1.
Produksi Pasca Larva (PL) udang galah selama pembenihan
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^