Gambar 1. Udang Galah hasil panen pembesaran |
Udang galah merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki prospek menjanjikan berdasarkan tinjauan aspek budidaya. Hal tersebut dikarenakan udang galah mudah dibudidayakan pada kolam-kolam budidaya, baik secara monokultur maupun polikultur. Udang tawar berukuran besar tersebut juga potensial untuk dikembangkan di lahan persawahan bersama padi, dikenal dengan istilah ugadi (udang galah-padi). Meskipun demikian, teknologi budidaya udang galah intensif (kepadatan > 15 ekor/m2) untuk menghasilkan udang galah konsumsi dengan ukuran besar sesuai permintaan pasar belum terkuasai dengan baik.
Konsumen udang galah
berbeda dengan konsumen udang lainnya. Dimana konsumen lebih menyukai udang
galah ukuran besar dibandingkan ukuran kecil. Udang galah konsumsi size besar
merupakan daya tarik tersendiri pada komoditas udang galah. sehingga pemilihan
padat tebar pada fase pembesaran merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan
untuk mencapai ukuran pasar yang diinginkan pada saat panen. Ukuran udang galah yang sangat di minati
pasar adalah size 30, size 20, size 10, dan size 5. Namun untuk mendapatkan
size tersebut tidaklah mudah. Udang
galah berukuran besar seperti size 5 dan
size 10 berasal dari hasil tangkapan di alam, sedangkan hasil budidaya pada saat ini masih lebih banyak menghasilkan
size yang lebih kecil. Udang galah size 30 merupakan ukuran yang paling banyak
di cari dan di jual dipasaran. Hal ini di
karenakan size tersebut dapat diperoleh dari hasil budidaya.
Harga udang galah sangat bervariasi tergantung daerah. Harga
udang galah size 30 di pengepul hasil tangkapan alam di Sungai Kusan Hilir Kalimantan selatan
misalnya di jual dengan harga Rp.
60.000, Size 10 Rp.100.000 dan size 5 Rp. 150.000. Sedangkan Harga udang galah
pada situs online di jual dengan harga lebih tinggi. Udang galah size 30 di
hargai Rp. 120.000 – 165.000 sedangkan size
7-9 Rp. 307.200 – Rp. 324.000 per kilogram.
Meskipun permintaan konsumsi udang galah relatif tinggi,
namun Permintaan udang galah di Indonesia pada saat ini baru terpenuhi 40% dari
seluruh permintaan yang ada (Tambunan, 2009). Hal ini disebabkan masih
rendahnya jumlah produksi udang galah bila dibandingkan dengan produksi jenis
udang lainnya seperti udang windu maupun udang vannamei (Zuhri, 2012).
Teknik budidaya udang
galah senantiasa di kembangkan untuk menghasilkan produksi udang galah dengan
ukuran besar. Ujicoba penggunaan pakan, penambahan frekuensi pemberian pakan,
penggunaan suplemen pakan, teknologi monokultur dan polikultur, penggunaan
probiotik hingga pengaturan ukuran tebar dan padat tebar pembesaran udang galah
dan berbagai uji coba dilakukan untuk menghasilkan udang galah dengan ukuran
terbaik.
Gambar 2. Sizing udang galah hasil pembesaran
Berdasarkan pada hasil kegiatan
pembesaran udang galah selama 4 bulan yang dilakukan dengan padat tebar 4 ekor/m2
dengan ukuran tebar rata-rata 1,3 gram (3-5 cm) menghasilkan prosentase udang galah yang sesuai standar
ukuran pasar (size 10-40) sebesar 82,35% dan ukuran kecil (size 40-100) sebesar
17,35%. Sedangkan Nandlal & Pickering (2006) melaporkan bahwa udang galah
ukuran 30 g (size 30) dapat di peroleh dari hasil budidaya selama 4-6 bulan
dengan kepadatan 5-8 PL/m2. Singh dan Chauhan (2014) menyatakan
bahwa pada pemeliharaan udang galah selama 180 hari dengan bobot awal 0,04 g
(PL 10) dengan kepadatan 60.000 ekor/Ha (6
ekor/m2) menghasilkan panen udang galah dengan rata rata bobot
sebesar 25,37 ±14,21 g.
Gambar 3. Distribusi ukuran udang galah konsumsi dengan padat tebar 4 ekor/m2 |
Padat tebar yang rendah pada fase pembesaran menghasilkan udang galah
dengan ukuran besar sesuai dengan
permintaan pasar. Sedangkan, kepadatan yang lebih tinggi menghasilkan udang
galah dengan ukuran rata-rata lebih kecil. Perbedaan padat tebar akan
mempengaruhi kompetisi dalam mendapatkan
makanan. Kekurangan makanan akan
memperlambat laju pertumbuhan dan meningkatkan kanibalisme.
Beberapa hal penting yang perlu di perhatikan dalam
usaha pembesaran udang galah agar mendapatkan keuntungan antara lain ukuran dan
kualitas PL pada saat tebar, padat tebar PL pada saat pembesaran, waktu
penebaran, pakan dan metode pemberian pakan, manajemen kolam, lama budidaya dan
ukuran pada saat panen (Nandlal & Pickering, 2006) selain itu, keuntungan
budidaya udang galah tergantung produksi, harga pasar dan biaya produksi.
Udang galah merupakan
komoditas perikanan dengan harga tergolong tinggi, terutama udang galah dengan
ukuran besar (> 100 g per ekor) dengan permintaan yang terus meningkat
seiring berkembangnya sektor pariwisata. Meskipun demikian, usaha pembesaran
udang galah harus memperhatikan biaya produksi, jumlah produksi dan harga pasar
pada saat panen agar mendapatkan keuntungan secara maksimal.
Pustaka
Nandlal,
S., dan Pickering, T .2006. Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii. Farming
In pacific inland countries volume two. grow-out in ponds. Noumia, New
Caledonia : Secretariat of the Pacific Community.
Singh,S
dan Chauhan. R.S .2014. Study on Growt and Survival of Giant Freshwater Prawn,
Macrobrachium rosenbergii, In Tarrai Agroclimatic Regime of Uttarakhand. J.
Ecophysiol. Occup. Hlth. 14 (3&4).2014. 165-170. The Academy of
Environmental Biology. India
Tambunan
LA. 2009. Gurihnya Laba Udang Galah. www.lipi.go.id [17 November 2012].
Zuhri S. 2012. Produksi Udang: Tahun Ini
Diprediksi Naik 10%. http://www.bisnis.com/articles/produ
ksi-udang-tahun-ini-diprediksi-naik10-percent [14 November 2012].
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^