Kamis, 12 Maret 2020

Distribusi Ukuran Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii ) Hasil Pembesaran



Gambar 1. Udang Galah hasil panen pembesaran
                                          
         Udang galah merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki prospek menjanjikan berdasarkan tinjauan aspek budidaya. Hal tersebut dikarenakan udang galah mudah dibudidayakan pada kolam-kolam  budidaya, baik secara monokultur maupun polikultur. Udang tawar berukuran besar tersebut juga potensial untuk dikembangkan di lahan persawahan bersama padi, dikenal dengan istilah ugadi (udang galah-padi).  Meskipun demikian, teknologi budidaya udang galah intensif (kepadatan > 15 ekor/m2) untuk menghasilkan  udang galah  konsumsi dengan ukuran besar sesuai permintaan pasar belum terkuasai dengan baik.
Konsumen udang galah berbeda dengan konsumen udang lainnya. Dimana konsumen lebih menyukai udang galah ukuran besar dibandingkan ukuran kecil. Udang galah konsumsi size besar merupakan daya tarik tersendiri pada komoditas udang galah. sehingga pemilihan padat tebar pada fase pembesaran merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan untuk mencapai ukuran pasar yang diinginkan pada saat panen. Ukuran udang galah yang sangat di minati pasar adalah size 30, size 20, size 10, dan size 5. Namun untuk mendapatkan size tersebut tidaklah  mudah. Udang galah berukuran besar  seperti size 5 dan size 10 berasal dari hasil tangkapan di alam, sedangkan hasil budidaya  pada saat ini masih lebih banyak menghasilkan size yang lebih kecil. Udang galah size 30 merupakan ukuran yang paling banyak di cari dan di jual dipasaran.  Hal ini di karenakan size tersebut dapat diperoleh dari hasil budidaya.
Harga udang galah sangat bervariasi tergantung daerah. Harga udang galah size 30 di pengepul hasil tangkapan alam  di Sungai Kusan Hilir Kalimantan selatan misalnya  di jual dengan harga Rp. 60.000, Size 10 Rp.100.000 dan size 5 Rp. 150.000. Sedangkan Harga udang galah pada situs online di jual dengan harga lebih tinggi. Udang galah size 30 di hargai Rp. 120.000 – 165.000 sedangkan size  7-9 Rp. 307.200 – Rp. 324.000 per kilogram.
Meskipun permintaan konsumsi udang galah relatif tinggi, namun Permintaan udang galah di Indonesia pada saat ini baru terpenuhi 40% dari seluruh permintaan yang ada (Tambunan, 2009). Hal ini disebabkan masih rendahnya jumlah produksi udang galah bila dibandingkan dengan produksi jenis udang lainnya seperti udang windu maupun udang vannamei (Zuhri, 2012). 
Teknik budidaya udang galah senantiasa di kembangkan untuk menghasilkan produksi udang galah dengan ukuran besar. Ujicoba penggunaan pakan, penambahan frekuensi pemberian pakan, penggunaan suplemen pakan, teknologi monokultur dan polikultur, penggunaan probiotik hingga pengaturan ukuran tebar dan padat tebar pembesaran udang galah dan berbagai uji coba dilakukan untuk menghasilkan udang galah dengan ukuran terbaik.

Gambar 2. Sizing udang galah hasil pembesaran


Berdasarkan pada hasil kegiatan pembesaran udang galah selama 4 bulan yang dilakukan dengan padat tebar 4 ekor/m2  dengan  ukuran tebar rata-rata 1,3 gram  (3-5 cm) menghasilkan  prosentase udang galah yang sesuai standar ukuran pasar (size 10-40) sebesar 82,35% dan ukuran kecil (size 40-100) sebesar 17,35%. Sedangkan Nandlal & Pickering (2006) melaporkan bahwa udang galah ukuran 30 g (size 30) dapat di peroleh dari hasil budidaya selama 4-6 bulan dengan kepadatan 5-8 PL/m2. Singh dan Chauhan (2014) menyatakan bahwa pada pemeliharaan udang galah selama 180 hari dengan bobot awal 0,04 g (PL 10)  dengan kepadatan 60.000 ekor/Ha (6 ekor/m2) menghasilkan panen udang galah dengan rata rata bobot sebesar 25,37 ±14,21 g. 
Gambar 3.  Distribusi ukuran udang galah konsumsi dengan padat tebar 4 ekor/m2
Padat tebar yang rendah  pada fase pembesaran menghasilkan udang galah dengan ukuran besar  sesuai dengan permintaan pasar. Sedangkan, kepadatan yang lebih tinggi menghasilkan udang galah dengan ukuran rata-rata lebih kecil. Perbedaan padat tebar akan mempengaruhi kompetisi dalam  mendapatkan  makanan. Kekurangan makanan akan memperlambat laju pertumbuhan  dan  meningkatkan  kanibalisme.
Beberapa hal penting yang perlu di perhatikan dalam usaha pembesaran udang galah agar mendapatkan keuntungan antara lain ukuran dan kualitas PL pada saat tebar, padat tebar PL pada saat pembesaran, waktu penebaran, pakan dan metode pemberian pakan, manajemen kolam, lama budidaya dan ukuran pada saat panen (Nandlal & Pickering, 2006) selain itu, keuntungan budidaya udang galah tergantung produksi, harga pasar dan biaya produksi.
Udang galah merupakan komoditas perikanan dengan harga tergolong tinggi, terutama udang galah dengan ukuran besar (> 100 g per ekor) dengan permintaan yang terus meningkat seiring berkembangnya sektor pariwisata. Meskipun demikian, usaha pembesaran udang galah harus memperhatikan biaya produksi, jumlah produksi dan harga pasar pada saat panen agar mendapatkan keuntungan secara maksimal. 



Pustaka

Nandlal, S., dan Pickering, T .2006. Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii. Farming In pacific inland countries volume two. grow-out in ponds. Noumia, New Caledonia : Secretariat of the Pacific Community.
Singh,S dan Chauhan. R.S .2014. Study on Growt and Survival of Giant Freshwater Prawn, Macrobrachium rosenbergii, In Tarrai Agroclimatic Regime of Uttarakhand. J. Ecophysiol. Occup. Hlth. 14 (3&4).2014. 165-170. The Academy of Environmental Biology. India
Tambunan LA. 2009. Gurihnya Laba Udang Galah. www.lipi.go.id [17 November 2012].

 Zuhri S. 2012. Produksi Udang: Tahun Ini Diprediksi Naik 10%. http://www.bisnis.com/articles/produ ksi-udang-tahun-ini-diprediksi-naik10-percent [14 November 2012].




1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus