Jumat, 19 Januari 2018

Struktur Sosial Populasi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)


Variasi pertumbuhan pada udang galah merupakan sesuatu yang telah menjadi hal biasa. Udang galah pada fase pasca larva mempunyai ukuran yang relatif seragam, namun setelah ukuran tokolan 1 dan tokolan 2 ukuran udang galah mulai bervariasi dan lebih terlihat nyata pada fase dewasa. Variasi pada udang laut maupun udang tawar secara umum disebabkan oleh faktor genetic dan faktor lingkungan. Faktor genetic dipengaruhi oleh kualitas induk yang digunakan. Induk yang berkualitas secara umum akan mewariskan sifat-sifat yang baik. Sedangkan faktor lingkungan bisa dipengaruhi oleh ketersediaan makanan dan kualitas air pemeliharaan seperti suhu, salinitas, pH kualitas air lainnya. selain hal tersebut diatas, ternyata variasi udang galah juga dipengaruhi oleh faktor sosial yang menyebabkan adanya struktur sosial pada populasi udang galah, terutama udang galah jantan.
 Struktur sosial pada populasi udang galah ini berdasarkan pada perbedaan tipe morfologinya yang disebut morfotype.  Perbedaan ini didasarkan pada keberadaan capit udang galah, baik warna maupu ukurannya. Morfotype inilah turut menyebankan variasi pada udang galah, terutama udang galah dewasa. Selain itu, morfotype juga mempengaruhi tingkah laku dan tingkat pertumbuhannya



Morfotipe udang galah jantan dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu small claw (SC), oranye claw (OC), blue claw (BC), Old Blue claw(OBC) dan no claw (NC). Namun secara umum, morfotipe udang galah jantan dibedakan menjadi tiga morfotipe, yaitu capit biru, capit oranye  dan udang galah jantan kecil (small male (SM). Udang galah capit biru merupakan udang galah  paling berkuasa, mempunyai capit panjang, besar,  territorial tetapi mempunyai pertumbuhan yang relatif  lambat. Udang galah capit biru bisa disebut sebagai udang galah yang mempunyai kedudukan paling tinggi pada sebuah hirarki populasi udang galah karena berkuasa atas wilayah, makanan dan betina dewasa. Udang galah dengan capit oranye juga mempunyai capit yang panjang dan besar namun mempunyai capit yang lebih pendek dari capit biru, tidak  mempunyai daerah kekuasaan dan tidak bisa mempunyai kuasa atas makanan dan betina dewasa, oleh karena itu, udang galah capit oranye jarang berhasil membuahi betina pada populasi yang terdapat udang galah capit biru. Namun udang galah capit oranye merupakan fase pertumbuhan yang paling cepat dan bisa berubah menjadi capit biru ketika udang galah capit biru telah mati atau mempunyai ukuran yang lebih besar dan mempunyai capit yang sama panjang dan besar dari udang galah capit biru. Udang galah capit oranye bisa disebut sebagai kasta kedua pada hirarki populasi udang galah.  Sedangkan udang galah jantan kecil adalah udang galah kasta ketiga pada hirarki populasi. Udang galah jantan kecil mempunyai capit yang pendek, dan secara umum tidak mempunyai warna atau mempunyai warna capit yang sedikit transparan, tidak mempunyai territorial  dan hanya memijah dengan mengambil kesempatan pada saat udang galah betina matang gonad mengalami moulting.
Budidaya  udang galah jantan semua/all Male juga tetap memghasilkan udang galah jantan dengan morfotipe yang berbeda. Budidaya udang galah jantan menghasilkan udang galah small male (SM) sebesar 50 %, capit oranye 40 % dan capit biru 10 % pada saat panen. Namun pada budidaya udang galah jantan dengan kepadatan yang lebih rendah (1 ekor/meter persegi) proporsi udang galah capit biru meningkat menjadi 20 % dan proporsi udang galah jantan kecil menurun menjadi 33 %. Dengan demikian, budidaya udang galah jantan tidak mempengaruhi perbedaan morfologi dan tidak merubah struktur sosial pada populasi udang galah jantan. namun demikian, berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa budidaya udang galah jantan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan budidaya udang galah betina dan budidaya udang galah yang dicampur antara jantan dan betina.
Keberadaan udang galah capit biru dapat menghambat pertumbuhan udang galah capit oranye dan jantan kecil. Hal ini berkaitan dengan adanya struktur sosial sebagaimana tersebut diatas. Udang galah capit oranye tidak akan berubah/metamorphosis menjadi capit biru selama masih ada capit biru pada populasi udang galah. Udang galah capit oranye akan berubah menjadi capit biru jika mempunyai ukuran badan dan capit yang lebih besar dibandingkan capit biru. Sedangkan jantan kecil pertumbuhannya akan terhambat oleh adanya populasi capit biru dan capit oranye pada populasi udang galah.


Daftar Bacaan

Dinh H, Nguyen NH .2014. Genetic Inheritance of Female and Male Morphotypes in Giant Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii.Plos ONE 9 (2): e90142

 Kuris AM, Ra’anan Z, Sagi A and Cohen D.  1987.  Morphotypic differentiation of male Malaysian giant prawns, Macrobrachium rosenbergii. Journal of Crustacean Biology 7 219–237.


Ra’anan Z, Sagi A, Wax Y, Karplus I, Hulata G, and Kuris A.  1991.  Growth, Size Rank, and Maturation of the Freshwater Prawn, Macrobrachium rosenbergii: Analysis of Marked Prawns in an Experimental Population. Bid. Bull. 181: 379-386.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar