Variasi pertumbuhan pada udang galah merupakan sesuatu yang telah menjadi hal biasa. Udang galah pada fase pasca larva mempunyai ukuran
yang relatif seragam, namun setelah ukuran tokolan 1 dan tokolan 2 ukuran udang
galah mulai bervariasi dan lebih terlihat nyata pada fase dewasa. Variasi pada
udang laut maupun udang tawar secara umum disebabkan oleh faktor genetic dan
faktor lingkungan. Faktor genetic dipengaruhi oleh kualitas induk yang
digunakan. Induk yang berkualitas secara umum akan mewariskan sifat-sifat yang
baik. Sedangkan faktor lingkungan bisa dipengaruhi oleh ketersediaan makanan
dan kualitas air pemeliharaan seperti suhu, salinitas, pH kualitas air lainnya.
selain hal tersebut diatas, ternyata variasi udang galah juga dipengaruhi oleh
faktor sosial yang menyebabkan adanya struktur sosial pada populasi udang
galah, terutama udang galah jantan.
Struktur sosial pada
populasi udang galah ini berdasarkan pada perbedaan tipe morfologinya yang
disebut morfotype. Perbedaan ini didasarkan pada keberadaan capit
udang galah, baik warna maupu ukurannya. Morfotype inilah turut menyebankan
variasi pada udang galah, terutama udang galah dewasa. Selain itu, morfotype
juga mempengaruhi tingkah laku dan tingkat pertumbuhannya
Morfotipe
udang galah jantan dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu small claw (SC), oranye claw (OC), blue claw
(BC), Old Blue claw(OBC) dan no claw
(NC). Namun secara umum, morfotipe udang galah jantan dibedakan menjadi
tiga morfotipe, yaitu capit biru, capit oranye dan udang galah jantan
kecil (small male (SM). Udang galah
capit biru merupakan udang galah paling
berkuasa, mempunyai capit panjang, besar, territorial tetapi mempunyai pertumbuhan yang
relatif lambat. Udang galah capit biru
bisa disebut sebagai udang galah yang mempunyai kedudukan paling tinggi pada
sebuah hirarki populasi udang galah karena berkuasa atas wilayah, makanan dan
betina dewasa. Udang galah dengan capit oranye juga mempunyai capit yang
panjang dan besar namun mempunyai capit yang lebih pendek dari capit biru,
tidak mempunyai daerah kekuasaan dan
tidak bisa mempunyai kuasa atas makanan dan betina dewasa, oleh karena itu,
udang galah capit oranye jarang berhasil membuahi betina pada populasi yang
terdapat udang galah capit biru. Namun udang galah capit oranye merupakan fase
pertumbuhan yang paling cepat dan bisa berubah menjadi capit biru ketika udang
galah capit biru telah mati atau mempunyai ukuran yang lebih besar dan
mempunyai capit yang sama panjang dan besar dari udang galah capit biru. Udang
galah capit oranye bisa disebut sebagai kasta kedua pada hirarki populasi udang
galah. Sedangkan udang galah jantan kecil
adalah udang galah kasta ketiga pada hirarki populasi. Udang galah jantan kecil
mempunyai capit yang pendek, dan secara umum tidak mempunyai warna atau
mempunyai warna capit yang sedikit transparan, tidak mempunyai territorial dan hanya memijah dengan mengambil kesempatan
pada saat udang galah betina matang gonad mengalami moulting.
Budidaya udang galah jantan semua/all Male juga tetap memghasilkan udang
galah jantan dengan morfotipe yang berbeda. Budidaya udang galah jantan
menghasilkan udang galah small male (SM)
sebesar 50 %, capit oranye 40 % dan capit biru 10 % pada saat panen. Namun pada
budidaya udang galah jantan dengan kepadatan yang lebih rendah (1 ekor/meter
persegi) proporsi udang galah capit biru meningkat menjadi 20 % dan proporsi
udang galah jantan kecil menurun menjadi 33 %. Dengan demikian, budidaya udang
galah jantan tidak mempengaruhi perbedaan morfologi dan tidak merubah struktur
sosial pada populasi udang galah jantan. namun demikian, berdasarkan hasil
penelitian diperoleh bahwa budidaya udang galah jantan memberikan hasil yang
lebih baik dibandingkan budidaya udang galah betina dan budidaya udang galah
yang dicampur antara jantan dan betina.
Keberadaan
udang galah capit biru dapat menghambat pertumbuhan udang galah capit oranye
dan jantan kecil. Hal ini berkaitan dengan adanya struktur sosial sebagaimana
tersebut diatas. Udang galah capit oranye tidak akan berubah/metamorphosis
menjadi capit biru selama masih ada capit biru pada populasi udang galah. Udang
galah capit oranye akan berubah menjadi capit biru jika mempunyai ukuran badan dan
capit yang lebih besar dibandingkan capit biru. Sedangkan jantan kecil
pertumbuhannya akan terhambat oleh adanya populasi capit biru dan capit oranye
pada populasi udang galah.
Daftar Bacaan
Dinh H, Nguyen NH .2014. Genetic Inheritance of Female and Male Morphotypes in Giant Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii.Plos ONE 9 (2): e90142
Kuris AM, Ra’anan Z, Sagi A and Cohen D. 1987. Morphotypic differentiation of male Malaysian giant prawns, Macrobrachium rosenbergii. Journal of Crustacean Biology 7 219–237.
Daftar Bacaan
Dinh H, Nguyen NH .2014. Genetic Inheritance of Female and Male Morphotypes in Giant Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii.Plos ONE 9 (2): e90142
Kuris AM, Ra’anan Z, Sagi A and Cohen D. 1987. Morphotypic differentiation of male Malaysian giant prawns, Macrobrachium rosenbergii. Journal of Crustacean Biology 7 219–237.
Ra’anan Z, Sagi
A, Wax Y, Karplus I, Hulata G, and Kuris A.
1991. Growth, Size Rank, and
Maturation of the Freshwater Prawn, Macrobrachium
rosenbergii: Analysis of Marked Prawns in an Experimental Population. Bid.
Bull. 181: 379-386.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar